MEWARTAKAN  TAHUN  RAHMAT TUHAN

23 JANUARI 2022
OLEH: PDT. MERAH LEKY, S.TH
BACAAN : YESAYA 61


PENDAHULUAN

Setiap manusia mengharapkan datangnya kabar baik. Tidak pernah ada seorangpun yang mengharapkan kedatang kabar buruk. Akan tetapi realitanya adalah ada begitu banyak kabar buruk yang terjadi di tengah-tengah dunia kita saat ini. Merebaknya virus corona sampai menjadi pandemi yang mengakibatkan begitu banyaknya orang yang meninggal dunia adalah realita kabar buruk yang sedang kita hadapi. Dalam situasi seperti ini hal apakah yang dibutuhkan oleh manusia? Jawabannya adalah kabar baik.

PENJELASAN TEKS

Yesaya 61 : 1-11 ini merupakan  bagian dari trito-Yesaya atau Yesaya bagian ke-tiga, yang berisikan tentang seorang nabi yang bernubuat setelah pembuangan. Pada tahun 538 sebelum masehi Raja Koresy mengizinkan orang-orang Yahudi untuk pulang ke Yerusalem untuk membangun kembali Bait Suci (Ezra 6:3-5). Namun kepulangan mereka tidak secara serempak melainkan bertahap.  Kelompok demi kelompok  diutus pulang untuk bergabung dengan orang-orang Yahudi  yang tetap tinggal di Yerusalem dan secara bersama-sama meletakkan dasar pembangunan Bait Suci (Ezra 5:14-16). Tetapi yang terjadi adalah pembangunan Bait Suci tidak mengalami kemajuan karena orang-orang yang berpunya pulang hanya untuk membangun rumahnya sendiri dan melalaikan pembangunan Bait Suci. Sedangkan orang-orang miskin tidak dapat berbuat apa-apa untuk pembangunan bait suci dan juga pembangunan rumahnya sendiri. Dengan kondisi umat yang seperti itu bukan tidak mungkin timbullah ketegangan di antara mereka yang menyebakan kota Yerusalem tetap menjadi reruntuhan.

Sesudah kembali ke Tanah Perjanjian pun, umat Yehuda masih tetap berada di bawah kekuasaan bangsa penjajah, yaitu berturut-turut bangsa Media-Persia, bangsa Yunani, dan bangsa Romawi . Dalam situasi yang demikian muncullah seorang yang disebut dengan hamba Tuhan yang datang membawa kabar baik/sukacita bagi mereka.  Dia adalah seorang nabi yang bernubuat tentang Yerusalem. Nabi itu adalah Yesaya.

Bagian pertama dari teks  (ay. 1-7) berbicara mengenai kehadiran seorang hamba Tuhan dan kabar sukacita yang dibawanya.;
  1. Pengurapan seorang Hamba Tuhan.

Ayat 1 menunjukkan bahwa Roh Tuhan ALLAH turun ke atas nabi ini, ini mengingatkan kita akan nyanyian hamba dalam Yesaya 42 , yang menggambarkan bahwa Allah telah memberikan roh-Nya kepada Hamba ini, dan TUHAN mengurapi Dia . Roh Allah turun kepada seseorang biasanya untuk memungkinkan orang itu menyelesaikan misi yang ditugaskan oleh Allah  yakni memberitakan kabar sukacita bagi umat TUHAN yang sekian lama telah terpuruk dalam berbagai dimensi kehidupan, akibat dari kegagalan mereka sendiri memenuhi panggilan Allah sebelumnya, baik sebelum pembuangan, selama pembuangan, dan pasca pembuangan. Inti dari kedatangan hamba TUHAN ini adalah bahwa TUHAN sendiri akan mengubah kehidupan umat-Nya, mengubah menjadi lebih baik, mengubah semua kehidupan yang buruk menjadi kehidupan yang jauh lebih manusiawi. Ia mengubah tahun kehidupan yang buruk menjadi tahun rahmat Tuhan.

  1. Tentang  Isi kabar baik.

Melalui perantaraan Nabi Yesaya, Allah menyampaikan kabar baik kepada bangsa Yehuda (a)  Kabar Baik  kepada kaum miskin dan sengsara; (b) Merawat orang-orang yang remuk hati, termasuk menyembuhkan yang sakit secara rohani dan jasmani; (c) Memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, (d) Memberitakan tahun rahmat TUHAN atau Tahun Yobel (Tahun Sabat) – yang secara tradisional merupakan waktu untuk membatalkan hutang dan pembebasan tawanan, mirip amnesti, abolisi, dan grasi (Ulangan 15; Imamat 25); (e) Menghibur semua orang berkabung dengan mengaruniakan mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar. (Yes. 61:1-3).

  1. Tujuan kabar Baik itu disampaikan :
    1. Supaya  Umat buangan kini disebut sebagai “pohon terbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN”. Pohon Tarbantin merupakan pohon besar di Timur Tengah dengan akar yang kuat. Fungsi akar itu untuk menyokong berdirinya pohon serta menyerap air dari dalam tanah untuk kehidupannya. Pohon ini istimewa karena dapat bertahan saat musim kering dengan akarnya yang sangat dalam. Alkitab mengibaratkan pohon tarbantin sebagai tanaman Tuhan untuk memperlihatkan keagungan-Nya. Anugerah kasih Allah (kabar baik) yang  disampaikan  Nabi Yesaya bertujuan  agar umatnya punya dasar yang kuat dalam kehidupan mereka sehingga mereka percaya dan menantikan pembebasan yang Allah janjikan. Setelah itu, mereka akan disebut imam Tuhan dan dinamai pelayan Allah. Mereka berkewajiban untuk menyampaikan kebenaran firman Allah agar sesama mereka yang masih tertawan dapat memperoleh pengharapan sama seperti mereka.
    2. Supaya umat bersemangat untuk  membangun kembali Reruntuhan yang sudah berabad-abad
    3. Tempat-tempat yang sejak dahulu sunyi didirikan kembali sehingga menjadi “hidup” seperti sediakala.
Bagian kedua (ay. 8-11) menegaskan kembali hal-hal yang diinginkan oleh TUHAN Allah sekaligus berkat-berkat yang akan mengalir bagi umat-Nya. Kedatangan hamba TUHAN dan berita sukacita yang disampaikan-nya, sekaligus juga menegaskan bagaimana TUHAN menginginkan pola hidup yang lebih baik dan berkat yang berkelimpahan bagi umat-Nya. Apa sajakah itu?

·    TUHAN mencintai hukum

·    TUHAN membenci perampasan dan kecurangan

Dengan demikian di ayat 8b-11 terungkap bahwa, TUHAN mendatangkan anugerah sukacita bagi umat-Nya sekaligus meminta mereka menegakkan hukum seadil-adilnya, menjauhkan diri dari segala bentuk dan praktik perampasan dan kecurangan.  Tuntutan TUHAN ini tidak berlebihan, bahkan  tidak sebanding dengan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya bagi umat-Nya. Kalau mau ditelusuri lebih jauh, tuntutan TUHAN ini sebenarnya ditujukan untuk kebaikan, kesejahteraan, dan kedamaian mereka juga.Tidak hanya itu, apabila umat TUHAN mau memenuhi keinginan Allah ini, maka berkat yang berlimpah-limpah akan mengalir dalam kehidupan mereka.

Hamba Tuhan yang dilantik untuk memberitakan Kabar Baik digenapi di dalam Diri Tuhan Yesus Kristus. Ketika Yesus memasuki tempat pengajaran di Nazaret kepada-Nya diberikan kitab Yesaya untuk dibacaNya; Yesus membuka kitab tersebut dan menemukan nas seperti yang tertulis dalam Yesaya 61:1-3 (lih. Lukas  4:18-19). Setelah Yesus membacanya Dia mengatakan: “pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (Lukas 4:21). Yesus datang ke dunia ini membawa berita injil keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Kebebasan bagi orang miskin, orang buta, yang dipenjarakan. Dalam seluruh pelayanan-Nya, Tuhan Yesus menunjukkan diakoni sosial, Dia penuh dengan belas kasihan. Dan puncak kasih Tuhan Yesus adalah kematian dan kebangkitanNya yang memperdamaikan manusia berdosa dengan Tuhan, membebaskan manusia dari kuasa dan kematian, manusia telah diangkat dari kegelapan kepada terang, dari kematian kepada kehidupan.

APLIKASI

  1. Kehadiran Yesus di bumi di antara hidup manusia memampukan kita melihat bahwa Tuhan bersedia menolong dan merasakan penderitaan manusia. Dia datang ke dunia untuk memberitakan kabar sukacita yaitu menjadi Juru Selamat dan Penolong bagi manusia yang dikasihi-Nya. Dia ada di antara manusia karena Dia peduli dan mau memberikan sukacita dan kelegaan (Mat 11:28). Yoh 10 : 10 b “ Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam kelimpahan”. Kristus senantiasa menyertai kita sampai akhir zaman.
  2. Tuhan bisa memakai siapa saja untuk menyampaikan kabar sukacita ini. Di mata-Nya, tidak ada yang layak atau tidak layak. Tuhan tidak mencari orang-orang yang pandai, rupawan, kaya, populer atau yang sempurna menurut standar dunia. Meski semua itu dapat menjadi faktor pendukung yang menguntungkan, tetapi seringkalinya, Tuhan mencari orang-orang biasa yang mungkin dipandang sebelah mata oleh sekelilingnya.  Semenjak awal, Tuhan tidak pernah memilih seseorang berdasarkan kemampuannya. Sebab kuasa urapan-Nyalah yang akan memampukan siapa pun yang telah ditunjuk-Nya untuk melakukan kehendak-Nya. Sampai saat ini, Tuhan masih mencari orang yang bisa dipakai-Nya untuk meneruskan pekerjaan-Nya menjamah jiwa-jiwa.   Tuhan juga rindu memakai kita, orang-orang biasa, untuk pekerjaan-Nya yang luar biasa. Perlu kita sadari, bahwa kita tidak dipanggil untuk bersinar. Kita dipanggil untuk merefleksikan sinar-Nya. Agar orang banyak melihat terang cahaya kasih-Nya yang memberi kehidupan melalui kita.
  3. Dialah yang memampukan setiap orang percaya untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah tiba. Di mana ada orang percaya, di situ ada semangat baru, ada damai sejahtera, ada sukacita, ada kehidupan yang saling mengasihi, ada kelegaan dan pengharapan, ada kabar baik diberitakan. Biarlah kabar baik yang sudah kita terima memampukan kita bersaksi tentang Injil dan Kabar Baik supaya semakin banyak orang yang selamat dan merasakan hidup sukacita di dalam Kristus Yesus Tuhan kita (Markus 16:20).
  4. Kabar baik seperti apakah yang diperlukan oleh masyarakat di sekitar kita sekarang ini? 
  5. Apa yang harus kita lakukan agar kita dapat dipakai Tuhan untuk menyampaikan kabar baik bagi mereka?

Pdt. Merah Leky, S.Th