Kupang – Rangkaian Ibadah Penyegaran Iman (IPI) “Kupang Bermazmur” yang diselenggarakan oleh GMIT Klasis Kota Kupang berakhir pada Sabtu, 30 Agustus 2025 di Lapangan Hotel Harper Kupang. Ibadah pada malam terakhir itu menjadi puncak dari tiga hari kegiatan yang mengusung tema “Kemerdekaan Kristen” berdasarkan Galatia 5:1–5.
Hari ketiga sekaligus hari terakhir IPI menjadi momentum penting bagi jemaat dan masyarakat yang hadir. Di akhir rangkaian ibadah, firman, dan puji-pujian yang menguatkan, acara ditutup dengan doa khusus bagi bangsa dan negara. Doa ini tidak hanya bersifat formal, tetapi dikemas dalam narasi refleksi oleh Pdt. Grace Pandie-Sjion, S.Th. yang mengangkat berbagai isu aktual yang dihadapi bangsa, mulai dari tantangan sosial, keadilan, hingga panggilan untuk menjaga persatuan.


Kehadiran doa bagi bangsa di tengah ibadah menegaskan makna kemerdekaan dalam terang iman Kristen: kemerdekaan bukan hanya hak pribadi, melainkan tanggung jawab untuk berdoa dan bertindak demi kebaikan bersama. Sebagaimana tertulis dalam 1 Timotius 2:1-2, umat dipanggil untuk menaikkan doa syafaat bagi semua orang, termasuk pemerintah dan pemimpin bangsa.
Sebagai penutup, doa berkat dipimpin secara bersama oleh para pendeta dalam lingkup GMIT Klasis Kota Kupang yang hadir malam itu. Suasana penuh haru dan kebersamaan terasa ketika umat mengangkat hati dan suara dalam pujian, seakan meneguhkan komitmen untuk hidup merdeka dalam Kristus dan membawa terang di tengah masyarakat.
Dengan berakhirnya rangkaian IPI Klasis Kota Kupang 2025 diharapkan meninggalkan jejak iman yang segar: umat yang merdeka bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk melayani, peduli, dan memulihkan.

