KESULITAN AKAN BERLALU

10 MARET 2022
OLEH: PDT. JULIANA PARA EDE-HAU BALE

BACAAN: YESAYA 55:1-3

I. Pendahuluan

Kitab Yesaya adalah yang terutama dari deretan kitab para nabi. Kitab ini dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu:

 Bagian I (pasal 1-39). Dalam bagian ini berisikan berita tentang penghukuman bagi Israel dan Yehuda serta bangsa-bangsa di sekitarnya, tetapi juga ada kata-kata pengharapan dan pemulihan.

Bagian II (pasal 40-55), pasal ini memfokus pada janji-janji Allah kepada orang Yehuda dalam pembuangan, mereka diberi penghiburan dan pengharapan, Babel dikalahkan dan mereka akan kembali dari pembuangan (40:1-48:22). Masa perhambaan akan berakhir dan Allah telah mengampuni kesalahan umatNya. Tuhan akan memakai Koresy untuk mengalahkan Babel, dan sesudah itu mengizinkan  orang Israel kembali ke Yehuda, dan Yerusalem akan dibangun kembali(49:1-55:13). Namun bagian ini juga mencantumkan kecaman keras bagi mereka yang percaya kepada berhala dan tidak percaya kepada Allah yang hidup.

Bagian III (pasal 56-66), dalam bagian ini,..berisikan tentang pembangunan bait Allah di gunung Sion yang suci dan suatu permulaan baru bagi Yerusalem dan penduduknya. Orang miskin yang telah menyerahkan dirinya kepada perbudakan karena hutang dan sebagainya dibebaskan, tanah miik yang telah dijual sebelumnya karena hutang piutang akan diperhatikan,  maka ada seruan keadilan, pembebasan dari penindasan, kesengsaraan dan kemiskinan.

II. Penjelasan Teks. 

  1. Yesaya 55 :1-5 berisikan tentang undangan keselamatan dari Tuhan yang dinyatakan kepada umat Israel yang hidup dalam pembuangan untuk dipulihkan  dari penderitaan melalui kasih karunia Allah, dengan gambaran akan diberikan makanan dan minuman (Air, gandum, susu dan anggur) telah disediakan dan diberikan dengan  Cuma-cuma yang dihidangkan dalam satu perjamuan. “Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran,ayat 1”. Inilah  Keselamatan dari Allah telah terbuka bagi mereka dan keselamatan itu hanya ada pada Allah diberikan dengan Cuma-cuma. Keselamatan itu dilakukan Allah dengan mengundang umatNya untuk masuk dalam persekutuan dengan Allah dan menerima bukan saja  berkat jasmani tetapi juga berkat rohani yang akan memberikan kelegaan. Melalui Nubuatan ini, Tuhan membuka pengampunan, persekutuan dan berkat dari tengah-tengah penindasan dan kesulitan umatNya. Tuhan memberi dan menghidangkan makanan dengan Cuma-Cuma dalam persekutuan dengan Tuhan. Mereka yang memenuhi panggilan keselamatan dijamin hidupnya , bahkan Allah mengikatkan mereka dengan perjanjian abadi yang pernah dibuatNya dengan Daud. Bahwa keselamatan itu hakikatnya adalah suatu anugerah yang berasal dari Tuhan semata dan hanya pada Tuhanlah keselamatan yang abadi. Keselamatan yang dijanjikan bagi umatNya akan datang melalui pendengaran akan FirmanNya: “Dengarkanlah maka kamu akan hidup!”. Tuhan akan memberikan anugerahNya dengan memberikan makanan dan minuman bagi jiwa dan FirmanNya adalah kebaikan bagi hidup yang tidak terbatas sampai kapanpun. Siapa yang haus dan lapar, datanglah kepada Tuhan, sebab hanya pada Dia sajalah manusia akan menerima segala yang baik dalam kehidupan ini (bnd.maz.63:2,6;Yer.31:14;Yoh.4:14;7:37).

    Allah memanggil umatNya dari penderitaan dan kesengsaraan hidup karena Tuhan tidak menginginkan kehidupan manusia yang diciptakanNya itu berujung pada kesia-siaan, yaitu kehidupan yang diperbudak oleh keselamatan yang tidak menyelamatkan jiwa, yaitu: keselamatan palsu dari dunia, yang  digambarkan dengan sesuatu yang bukan roti dan upah jerih payah untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan (ayat 2). Tuhan hendak menyelamatkan kehidupan umat Israel dari keberdosaannya, dari perbudakan dan penderitaan hidup dan memberikan perjanjian abadi. Kesulitan hidup akan berlalu. Tuhan Israel Yang Maha Kudus, akan membuka jalan bagi umatNya untuk kembali ke Yehuda dan memulihkan bait Allah di gunung Sion, gunung kudus Yerusalem, di sanalah Tuhan akan tinggal di antara umatNya,  dan yang akan memberikan kembali jalan kebenaran untuk memperoleh keselamatan. Bahkan keselamatan itupun tidak hanya kepada umat Israel, tetapi kepada semua suku bangsa (ayat 4).
  2. Ayat 6-13, Dalam syair penutup ini, sebuah desakan agar orang buangan ini, meninggalkan jalannya dan rancangan-rancangannya yang bengkok dan jahat lalu mencari Tuhan dan kembali kepada jalanNya. “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat !,(ayat 6)” Umat harus sungguh-sungguh mencari Tuhan, Karena Tuhan tahu benar tentang rancangan-rancangan apa yang ada padaNya mengenai umatNya, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan hari depan yang penuh harapan. “Sebab rancanganKu bukanlah rancanganMu, dan jalanMu bukanlah jalanKu, demikianlah Firman Tuhan. Seperti tinginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanMu dan rancanganKu dari rancanganmu, (ayat 8,9; bnd.Yer.29:11)”. Keputusan Tuhan atas umatNya di Babel, dinyatakan melalui Koresy raja Persia, bahwa  Koresy akan mengalahkan Babel dan hal ini ada dalam rancangan Tuhan, dan hal ini sukar dibayangkan oleh umat dalam pembuangan. Dan pembebasan Tuhan bagi umatNya itu, dilukiskan dengan bagaimana padang gurun akan menjadi taman, semak duri dan kecubung (daun yang menyebabkan rasa  gatal) diganti dengan pohon sanobar yang tinggi, murad serta wangi.
    Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohn murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyuran bagi Tuhan, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap. Sungguh, kamu akan berangkat dengan suka cita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan, (ayat 12,13)”. Itu semua menjadi tanda tentang tindakan Allah yang kekal, kasih setiaNya abadi bagi umatNya.

III. Aplikasi

  1. Dalam penderitaan hidup, akibat dosa dan pemberontakan terkadang Manusia terbuang jauh dari hadapan Tuhan. Semakin manusia jauh dari Tuhan dan terlena dengan hidup yang ditawarkan dunia, maka semakin ia sulit mendapat jalan keluar untuk mendapat keselamatan hidup. Padahal sesungguhnya  manusia membutuhkan keselamatan hidup dari Allah, sebagai mana Israel dalam pembuangan akibat dosa dan pemberontakan mereka. Kasih setia Tuhan yang Agung disediakan bagi semua orang, bagi orang Israel dan semua orang sepanjang zaman dan bagi kita yang hidup di masa kini, dan keselamatan itu telah dinyatakan melalui Yesus Kristus. Satu-satunya jalan keselamatan hanya ada pada Tuhan Yesus yang telah dinubuatkan sebelumnya (bnd.Yoh.14:6;3:16) dan Allah menyatakan keselamatan itu adalah sebagai suatu anugerah melalui panggilan pertobatan.
  2. Yesus adalah kehidupan bagi manusia, yang akan memberikan roti hidup dan air hidup dari Surga. Seperti yang dikatakan Tuhan Yesus:”Akulah roti hidup, barangsiapa dating kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi , dan barang siapa dating kepadaKu ia tidak akan haus lagi (Yoh.6:35). Tuhan mengundang kita untuk memasuki rancangan-rancanganNya dan jalan-jalanNya yang indah dan penuh suka cita. Rancangan-rancangan Allah mencakup jarak yang lebih jauh, lebih subur, serta lebih tinggi dari rancangan-rancangan kita, jalanNya adalah jalan yang tidak mampu dipikirkan oleh kita manusia, yang dapat dilakukan oleh manusia hanyalah penyerahan diri secara total (ayat 8-9). Banyak manusia yang berlelah-lelah mencari kehidupan untuk mencari roti yang tidak mengenyangkan,…namun Tuhan memanggil kita, kepada keselamatanNya agar kita hidup dan bekerja serta menerima roti dan air hidup dari Sorga, yaitu dengan mendengar dan melakukan FirmanNya. Marilah kita dating kepada undangan keselamatan dari Tuhan untuk menerima anugerah pengampunan, persekutuan yang kudus serta berkat-berkatNya yang melimpah yang membawa kita pada kehidupan kekal. Bersama Tuhan kita akan memenangkan hari-hari hidup yang kita lalui, apapun permasalahan, pergumulan, tantangan, cita-cita dan harapan, jawaban  hidup kita hanya ada pada Tuhan kita Yesus Kristus yang telah menderita-sengsara bahkan mati di atas kayu salib, Ia telah memikul segala aib kita, menyalibkan segala dosa kita.
  3. Pada minggu-minggu sengsara yang sedang kita peringati, baiklah kita sungguh-sungguh  mencari Tuhan, hidup dan berkarya dengan kesadaran bahwa hidup adalah anugerah terindah dari Tuhan, sehingga di tengah-tengah kesulitan, penderitaan karena berbagai hal  (Covid, masalah ekonomi, social, politik, dan berbagai penderitaan lainnya), dan mungkin kita pernah merasa terbuang, percayalah bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita, bersama Dia, Yesus Tuhan kita yang telah menderita-sengsara, kita dapat berjuang untuk dapat keluar dari berbagai kemelut hidup, sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi dapat berlalu, karena   Keselamatan tidak ada di dalam siapapun selain di dalam Dia.

Daftar bacaan:

1. Alkitab Edisi Studi. LAI, 2013.
2. Barth-Frommel, Marie Claire, Tafsiran Kitab Yesaya pasal 40-55, BPK, Gunung Mulia, 2015.
3. Tafsiran Masa Kini 2, Ayub-Maleakhi.
4. Materi Yesaya 55, dokumen,