Kelas Belajar Klasis Kota Kupang : Musik Gerejawi sebagai Identitas Gereja Protestan

Kupang – Majelis Klasis Kota Kupang menggelar Kelas Belajar Klasis yang berfokus pada topik Musik Gerejawi dalam Identitas Gereja Protestan, bertempat di Jemaat GMIT PNIEL Manutapen, (11 September 2025).

Kegiatan ini dibawakan oleh Tim Musik Gerejawi (Muger) Klasis Kota Kupang yang dipimpin oleh Bapak Joni Teden bersama tim, sebagai bentuk komitmen klasis untuk memperkuat pemahaman dan penghayatan jemaat terhadap musik gerejawi sebagai bagian dari identitas iman Gereja Protestan.

Selain pembekalan materi, kegiatan ini juga diisi dengan pelatihan nyanyian gerejawi oleh Tim Muger Klasis. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkaya kemampuan jemaat dalam menghayati dan membawakan nyanyian gereja dengan benar, sehingga dapat menolong umat dalam beribadah dengan lebih khusyuk dan penuh makna.

Dalam sesi pelatihan, Paduan Suara Jemaat GMIT PNIEL Manutapen hadir memberikan dukungan dengan menjadi contoh praktik serta mendampingi peserta dalam belajar nyanyian-nyanyian gerejawi. Kehadiran paduan suara ini memberi warna tersendiri dan memperkuat suasana pembelajaran bersama.

Dalam sambutannya, Ketua Klasis Kota Kupang menyampaikan :
“Musik gerejawi adalah napas dari liturgi kita. Karena itu, kita harus menjaganya tetap setia pada identitas iman Gereja Protestan. Melalui kelas belajar ini, saya berharap jemaat semakin menyadari bahwa nyanyian dan musik bukan sekadar hiburan, tetapi sarana untuk memuliakan Allah dan menguatkan iman umat.”

“Musik gerejawi adalah napas dari liturgi kita. Karena itu, kita harus menjaganya tetap setia pada identitas iman Gereja Protestan. Melalui kelas belajar ini, saya berharap jemaat semakin menyadari bahwa nyanyian dan musik bukan sekadar hiburan, tetapi sarana untuk memuliakan Allah dan menguatkan iman umat.”

Adapun dalam kelas belajar ini, beberapa pendeta dan pelayan jemaat yang hadir memberikan masukan serta tanggapan. Mereka menekankan bahwa musik gerejawi bukan sekadar unsur pelengkap dalam liturgi, tetapi bagian penting dari pewartaan firman yang harus dijaga kemurniannya. Para pendeta juga mengapresiasi adanya ruang belajar bersama yang mendorong jemaat, pelayan musik, dan paduan suara untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan ibadah.

Melalui kegiatan ini, Klasis Kota Kupang berharap musik gerejawi semakin dipahami bukan sekadar sebagai ekspresi seni, melainkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari identitas, kesaksian, dan pelayanan Gereja Protestan.