KEHIDUPAN YANG BAIK BERAWAL DARI KESETIAAN BERIBADAH

9 JUNI 2022
OLEH: Pdt. MARGANINGSIH TH. NOME – FIAH, S. Th
BACAAN: ZEFANYA 3 : 9 – 13

  1. PENDAHULUAN

    Tokoh Alkitab yang juga sangat terkenal dari Zamannya memulai dan sampai sekarang
    memiliki nama Zefanya adalah anak Kusyi dan cucu buyut Hizkia, merupakan Nabi ke – 9 di
    selang Nabi – nabi Kecil. Ia bernubuat sesuai dengan situasi awal pada masa Pemerintahan
    Yosia (641 – 610 SM), Raja Yehuda Ia hidup sezaman dengan Yeremia. Nabi Zefanya juga
    turut berperan secara aktif dalam masa Pemerintahan Manasye yang memerintah pada tahun
    696 – 642 SM.

    Nabi Zefanya Memulai Pembangunan Bangsa dan pembangunan Religius Bangsa
    selanjutnya bacaan kita saat ini Nabi Zefanya bernubuat tentang janji Keselamatan dengan
    dasarnya terlihat dalam 2 (Dua) Hal sebagai berikut:

    Pertama digambarkan dengan sangat jelas bahwa terdapat praktek keagamaan yang
    diwarnai dengan penyembahan berhala sehingga tidak percaya kepada Allah yang hidup dan
    sinkretisme seperti ada proses perpaduan yang sangat beragam dari beberapa pemahaman
    kepercayaan sehingga hasil yang didapat dalam bentuk abstrak yang berbeda untuk mencari
    keseimbangan. Karena masing-masing akan mempertahankan kebenaran dari pemahaman
    kepercayaannya.

    Kedua Nabi Zefanya menyampaikan pewartaannya untuk Para Pembesar dan Para
    Pemuka keagamaan di Yerusalem. Pokok pemberitaan Nabi Zefanya adalah tentang
    kedatangan “Hari Tuhan”, yang merupakan hari yang suram juga untuk Bangsa Yehuda.
    Bangsa itu akan merasakan penghakimana dari Tuhan. Namun juga disisi lain, Nabi Zefanya
    juga mewartakan bahwa Benar akan ada Realisasi Janji Keselamatan untuk mereka yang mau
    memberi diri bertobat tanpa pengaruh atau paksaan dari luar diri tapi terlahir dari hati yang
    karena mengalami dan merasakan kasih setia Tuhan bagi mereka sehingga berani mengaku
    kesalahannya.

  2. PESAN TEKS YANG DIDAPAT

    Pertama : Peringatan atau Larangan (9) yang didapat adalah Allah akan merealisasikan
    Janji Keselamatan bagi Bangsa Israel sebagai Umat Pilihan Allah dengan memberikan bibir
    lain kepada Bangsa-bangsa (Tidak hanya kepada Bangsa Israel), dengan tujuan agar mereka
    bisa memanggil Nama Tuhan dengan benar, tepat dan Jelas setiap saat bukan pada saat
    membutuhkan saja seperti kebiasaan yang terjadi dan Allah mau umatNya beribadah
    KepadaNya menjawab Tema yang diberikan dalam minggu berjalan bahwa Kehidupan yang
    baik berawal dari Kesetiaan Beribadah karena dari beribadah umat Akan menemukan hal
    yang baru bagi diriNya dengan bahu membahu, tolong menolong dan topang menopang satu
    dengan yang lain karena hidup tidak untuk diri sendiri tapi juga bersama saudara seiman.
    Ketika Tuhan memberikan bibir yang bersih tersebut, maka dengan sadar tidak lagi
    mengucapkan kata-kata yang congkak dan sombong. Bibir yang bersih akan membuat Bangsabangsa menjadi rendah hati dan lemah. Lemah disini tidak berarti negatif tetapi lemah disini
    sangat bergantung sepenuhnya pada Tuhan dalam setiap keadaan dan dalam setiap waktu tidak
    lagi hidup sendiri tetapi hidup didalam kasih karunia Allah. Dengan bibir yang bersih Bangsa
    Israel tidak mampu mengucapkan kata-kata dusta atau menipu. Peringatan bagi Umat apakah
    sudah memiliki bibir yang bersih? Bibir yang bersih akan nampak dalam kata-katanya menjadi
    penguat iman, menjadi motifasi dan kekuatan baru bagi diri kita sendiri dan sesama kita yang
    mendengarkan ucapan bibir kita. Dengan bibir yang bersih, segala perkataan kita dipakai
    Tuhan bagi kemuliaan NamaNya.

    Kedua : Pelajaran (10) yang didapat adalah Pemberian Persembahan. Etiopia
    melambangkan salah satu Negeri terjauh yang dikenal ketika itu. Bangsa-bangsa akan
    membawa persembahan bagi Allah di Yerusalem. (Yesaya 66 : 18 – 20). Dari Lambang
    tersebut mengantar ada didalam satu kesadaran diri betapa pentingnya persekutuan bersama
    untuk memuja Allah dan membawa persembahan kepada Allah tidak melihat jarak dan
    melemahkan semangat. Pelajaran ini hendak menolong Umat Tuhan agar menjaga relasinya
    dengan Allah sehingga tidak hanya berdoa minta, dikasih dan lupa memberi apalagi berdoa
    syukur otomatis lupa tapi pelajaran untuk Mereka ingat berdoa minta, dikasih maka berdoa
    syukur, tahu berterima kasih dengan memberi Persembahan dengan tulus dan iklas. Karena
    Allah sendiri telah mengenal segala perbuatan dan rancangan mereka sehingga tujuan terbesar
    Allah adalah mengumpulkan mereka menjadi bersatu dalam persaudaraan yang rukun dan
    damai sejahterah (Mazmur 133) karena terserak-serak tidak menjadi rancangan Allah.

    Ketiga : Perintah atau Nasihat (11-12) yang didapat adalah rendahkan hatimu sebab
    Allah tetap mengasihi umatNya sehingga perintah atau nasehat ini ditujukan kepada UmatNya
    untuk melakukan kehendakNya, mereka tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan
    durhaka yang Umat lakukan terhadap Allah pada waktuNya dengan tegas Allah akan
    menyingkirkan orang-orang congkak dan mereka tidak akan meninggikan diri lagi di
    GunungNya Allah. Ketika Allah menuntun bangsa-bangsa kepada pengenalan yang benar,
    tepat dan jelas akan diriNya, Allah akan memulihkan keadaan umatNya sendiri. Nubuat ini
    memberitahukan bahwa apa yang dicita-citakan dalam Zefanya 2 : 3 (Bunyinya : Carilah
    Tuhan, Hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukumNya, carilah
    keadilan, carilah kerendahan hati, mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan Tuhan)
    menjadi nyata karena merupakan janji Keselamatan bagi umat pilihan Allah.
    Nabi Zefanya mengecam Para pemimpin yang jahat dan menyombongkan diri secara
    otomatis akan direndahkan oleh Allah tapi Pemimpin yang baik merasa memiliki dan
    mengkaderisasi pemimpin baru bahwa setiap orang ada masanya dan setiap masa ada
    orangnya, sehingga akan memberikan peluang kepada yang dipimpin untuk mengoptimalkan
    mutu, talenta, potensi dan kwalitas dalam diri dengan tidak merasa pesimis dengan kelebihan
    yang dipimpin tapi optimis bahwa kelebihan dalam diri yang dipimpin akan mengisi dan
    melengkapi kekurangan Pemimpin (2 Korintus 8 : 14).
    Allah dengan kasih setia tidak terkontaminasi dengan godaan dunia dan UmatNya yang
    telah melanggar kehendakNya dan dibiarkan hidup dalam dosanya tetapi Rancangan Allah
    akan memberikan waktu dan kesempatan hidup bagi mereka yang punya komitmen hidup
    dengan rendah hati dan lemah tidak sama dengan mengasihani diri dan duduk berpangku
    tangan sebaliknya aktif, konsisten dan konsentrasi akan mencari Perlindungan kepada Nama
    Tuhan bukan yang tinggi hati dan yang kuat dengan alasan tinggi hati melupakan Tuhan dan
    yang kuat akan menunjukan kekuatan dirinya.

    Keempat : Janji (13) yang didapat bahwa Janji Keselamatan yang selalu ditepati yaitu
    akan ada sisa-sisa Israel yang akan mewarisi bangsa Israel dan sampai sekarang. Apapun
    masalah Israel sebagai Umat Pilihan Allah sehingga selalu mendapatkan keluputan dan
    kemenangan. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong dalam mulut
    mereka tidak terdapat lidah penipu ya, mereka akan seperti domba yang makan rumput dan
    berbaring dengan tidak ada yang mengganggunya. Karena hidup dengan menikmati Janji
    Keselamatan Allah bagi mereka.

    Kelima : Teladan yang didapati bahwa
    • Mengubah diri dari bibir yang kotor suka menipu, membunuh dan melemahkan
      semangat orang dengan kata-kata menjadi bibir yang bersih karena Allah memberikan
      bibir lain yang bersih
    • Selalu menyediakan waktu dan tidak memandang jarak untuk bersama dengan Allah
      dalam setia beribadah dan Memberikan Persembahan kepada Allah sesuai dengan
      Ketulusan dan kerelaan hati
    • Mengubah Karakter Tinggi hati, congkak dan sombong menjadi pribadi yang rendah
      hati dan lemah.

  3. RESPONS
    1. Ucapan Syukur Kepada Allah
      Sebagai Umat Pilihan Allah ucapan Syukur merupakan ibadah dan tuntutan Iman atas
      keselamatan yang telah Allah janji dan realisasikan kepada umat Pilihannya. Ucapan
      syukur tidak dengan paksaan tapi lahir dari ketulusan dan keiklasan hati yang mengalami
      dan merasakan. Ucapan syukur yang berdampak dapat menyadarkan orang lain untuk
      mengucap syukur atas apa yang dialami dan dirasakan sebagai pemberian Allah kepada
      dirinya (2 Korintus 9 : 12, Ibrani 13 : 15)
    2. Doa
      Doa menjadi sarana komunikasi antara manusia dengan Allah. Menaikan doa artinya
      menempatkan diri dengan rendah diri dan rendah hati dihadapan Allah. Mengungkapkan
      apa yang ada dalam hati kepada Allah. Umat Pilihan Allah memprioritaskan doa dalam
      hidup setiap hari karena dengan Doa akan membuat umat Tuhan membangun dan menjaga
      relasi dengan Allah. Sehingga bukan saat butuh saja tapi setiap waktu (Filipi 4 : 6)
    3. Mengakui Dosa ( Imamat 5 : 5)
      • Bibir yang suka bohong, penipu dan memutar balikkan kebenaran (Roma 7 : 11, 1 Yohanis 1 : 8)
      • Persembahan yang tidak dibawa ke dalam rumah Allah Seperti persembahan Persepuluhan Gaji Pokok Pendeta sesuai dengan duduk bersama, bicara bersama dan ambil keputusan bersama dalam Sidang langsung dipotong tidak tahu kapan waktu potongnya dan tidak pernah didoakan sebagai ucapan syukur. Sedangkan pujian dari PKJ 146 “Bawa persembahanmu dalam Rumah Tuhan” yang tren dan prioritas dinyanyikan sebatas teori sedangkan prakteknya bertolak belakang. (Maleakhi 3 :10)
      • Karakter yang sombong dan tinggi hati (Yesaya 2 : 11)
    4. Tekad.
      • Masuk dan menikmati Janji Keselamatan dari Allah.
      • Tetap ada dan setia beribadah
      • Berani bersaksi melalui bibir bersih, pemberian persembahan yang benar dan tulus
        merupakan ibadah sejati (PKJ 264)
      • Menjadi pribadi yang rendah hati dan lemah untuk terus bergantung pada Nama Tuhan
        selamanya.

  • Daftar Bacaan :
    1. Metode (BGA) Genre : Nubuat Varian 1
    2. Alkitab Edisi LAI, 2013
    3. Tafsiran Masa Kini 2, Ayub – Maleakhi
    4. Materi Zefanya 3, Dokumen.
    5. Pedoman Pokok-pokok Isi Alkitab