APAKAH GEREJA PERLU PERENCANAAN STARTEGIS DALAM PELAYANANNYA (Catatan Refleksi awal tahun Pelayanan)

By. Melki Jems Saek ( Sekretaris K3 2020-2023,2024-2027)

PENDAHULUAN

Syalom selamat berjumpa di tahun pelayanan 20204-2027 bagi warga GMIT yang sementara berporoses dalam jemaatnya untuk menuntaskan amamah pelayanan dan organisasi yakni dalam membentuk atau menyusun jabatan pelayanan (penatua, diaken dan pengajar) dan jabatan organisasi yakni pembentukan Majelis Jemaat Harian (MJH), Badan Pembantu Pelayanan Jemaat (BPPJ), Unit Pembantu Pelayanan Jemaat (UPPJ) dan juga pengurus kelompok-kelompok kategorial , Fungsional dan profesional.

Untuk menjawab akan pertanyaan diatas yang menjadi judul tulisan ini, penulis menyampaikan pergumulan yang realistis dalam pelayanan seperti :

  1. Para presbiter masih mengalami kebingungan yang sementara di kerjakan dalam pelayanannya?
  2. Masih ada pertikaian dan persilisihan yang terjadi dalam pelayanan di jemaat?
  3. Mengapa gereja kurang bersemangat dalam pelayanan?
  4. Kenapa masih ada kesejangan social yang begitu Nampak dalam jemaat?
  5. Kendala dalam mengevaluasi kinerja pelayanan?

Masih banyak pertanyaan – pertanyaan yang bisa kita catatkan dalam pergumulan pelayanan kita di jemaat.

Melihat akan pertanyaan diatas dan jika jemaat sementara menggumuli pertanyaan tersebut diatas maka sudah pasti jawabanya yakni kita kurang dalam hal perencanaan jangka panjang dalam membangunan pelayanan di gereja kita. Oleh karena itu gereja mau tidak mau harus berpikir serius untuk menyiapkan dokumen Strategis guna menjawab pelayanan di jangka menengah, dan jangka panjang atau yang bisa kita sebut dokumen  RENSTRA atau dalam istilah GMIT disebut P3 (pokok-pokok Program).

Catatan refleksi ini penulis sampaikan diawal tahun pelayanan 2024-2027 agar para jemaat-jemaat harus mempertimbangkan penyiapan dokumen RENSTRA/P3 jemaat guna menatakelola pelayanan yang terukur dan terarah sehingga tujuan yang dicapai bisa tepat sasaran, tepat anggaran yang pada akhirnya bermuara pada pencapaian tujuan yakni nama Allah ditinggikan dalam pelayanan.

Dengan mendasari akan firman Tuhan dalam kitab Amsal 16:3 yang berbunyi “serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan maka terlaksanalah segala rencanamu”, maka catatan refleksi awal tahun ini saya samapaikan kepada jemaat agar bisa melakukan perencanaan yang startegis dalam pelayanan kepada Tuhan sang pemilik pelayanan.

PENTINGNYA PERENCANAAN STRATEGIS DALAM PELAYANAN

Kita semua tahu bahwa GMIT dalam semua lingkup (Sinode, Klasis, jemaat) dalam pelayanannya diperlengkapi oleh jabatan oranisasi yang mana tugas pokok para pemangku jabatan organisasi yakni harus menterjemahkan visi Kerajaan Allah dan memimpin pelaksanaan misi yang dipercayakan Yesus Kristus kepada gereja-Nya (sumber : Tata Dasar GMIT No. 04/TAP/SIN-GMIT/XXXIII/2025 pasal 31 ayat 1). Berdasarkan tugas pokok tersebut maka seluruh lingkup pelayanan di GMIT harus berupaya menterjemahkan visi Kerejaan Allah lewat sebuah dokumen strategis agar semuanya pelaksanaannya sesuai dengan misi Yesus Kristus kepada umatNya. Dari garis penegasan yang jelas dalam tata dasar GMIT maka sudah sepatutnya jemaat – jemaat lingkup GMIT dalam hal ini konteks jemaat yang berada dalam Klasis Kota Kupang perlu segera bersama organ Badan Pembantu Pelayanan lingkup jemaat yang lebih focus dalam mempersiapkan dokumen perencanaan pelayanan dalam hal ini Badan Perencanaan , Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Jemaat (BPPPPJ) bersama stakeholder jemaat menyiapkan semua dokumen Pokok-Pokok Program (P3) guna menuntun para pelaku pelayanan (BPPJ, UPP dan Pengurus KATFUNG) bisa menyusun langkah-langkah taktis operasional yang tepat sasaran, tepat anggaran dan tepat manfaat yang dijabarkan tiap tahun selama peridoe pelayanan 2024-2027

KONSEP PERENCAANAAN STRATEGI DALAM GEREJA (RENSTRA/P3 JEMAAT)

Jemaat Tuhan yang dikasih pergumulan pelayanan di tiap jemaat tidak akan surut akibat konteks pelayanan dari setiap jemaat yang berbeda-beda dan juga tantang pelayanan terus mendapati jemaat dalam dinamika pelayanannya. Sehubungan dengan tantangan pelayanan yang dihadapi jemaat khsusnya lingkup klasis kota kupang maka perangkat pelayanan harus terus berpikir cerdas guna mereduksi akan persoalan-persoalan pelayanan  dengan berbagai strategi yang matang agar pelayanan kepada jemaat terus maju dan berkembang sehingga berdampak positif kepada warga jemaat sebagai sasaraan pelayanan.

Guna menuntun perangkat organisasi pelayanan maka penulis coba menyampaikan panduan atau metode penyusunan Renstra/P3 jemaat dengan berpatokan pada sistimatika sebagai berikut :……. (bersambung)