07 APRIL 2022
BACAAN: YOH 20:19-23
Pendahuluan
Cerita penampakan Yesus tidak bisa dipisahkan dari peristiwa kematian Yesus dan KebangkitanNya. Menurut Matius 27:62-66 setelah jenasah Yesus dikuburkan, kubur Yesus di meterai (segel) dan dijaga oleh para serdadu Romawi karena dicurigai para murid Yesus akan mencuri mayat Yesus dan menyebarkan berita Yesus telah bangkit.
Lagi pula laporan dari orang Farisi dan para imam Yahudi mengatakan: Yesus di masa hidupNya pernah mengatakan, “Sesudah tiga hari Aku akan bangkit“. Para iman orang Yahudi, para orang Farisi merasa pengaruh Yesus masih kuat dan dengan banyak pengikutNya akan membuat situasi dan kondisi semakin memburuk, maka atas perintah Pilatus kubur Yesus dimeterai/disegel.
Upaya Pilatus itu gagal sebab ternyata benar bahwa hari pertama minggu itu Yesus bangkit oleh kesaksian para muridNya terutama para perempuan : Lukas mencatat sebagai sakssi pertama kebangkitan Yesus adalah Maria Magdalena, Yohana, Maria Ibu Yakobus dan ada lagi perempuan yang lain (Lukas 24:10).
Setelah Yesus bangkit berita tentang kebangkitan Yesus ini tersiar kemana-mana dan sampai ke Yerusalem kepada para imam-imam kepala, ahli taurat. Kondisi ini menambah ketakutan para murid Tuhan kepada penguasa Yahudi karena itu mereka berkumpul disalah satu tempat (rumah) dengan pintu yang terkunci.
Saat dimana murid Yesus dalam ketakutan, Yesus hadir dan menampakkan diri kepada mereka. Dengan penampakan Yesus itu ada tiga hal yang hendak dipastikan Yesus saat penampakannya itu:
- Dia mau mengingatkan kembali murid-muridNya tentang apa yang di katakanNya sendiri sebelum Dia menjalankan penderitaan dan tersalib di kayu salib sebagaimana Lukas 9:22 “Anak manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat, lalu di bunuh dan dibangkitkan pada hari yang ketiga”
- Yesus memberikan penguatan kembali kepada muridNya yang sedang dalam keadaan takut, hilang pengharapan, tidak dapat berbuat apa-apa saat Yesus di hukum mati. Mereka seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
- Yesus memperlihatkan bukti fisik bahwa Ia benar-benar Yesus yang mati tetapi telah bangkit dengan menunjukkan bukti tanganNya yang berlubang paku dan tanda-tanda penyaliban agar para muridNya percaya.
Dengan demikian fakta kebangkitan Yesus dan penampakanNya menjadi clear bagi kita tanpa ada keraguan lagi sebagaimana kata Paulus sendiri :”Jika Kristus tidak di bangkitkan maka sia-sialah kepercayaan kamu” (1 Korintus 15:17).
Kajian Teks
Penampakan diri Yesus artinya Yesus memperlihatkan diriNya kepada murid-muridNya yang berkumpul yang pada waktu itu ada dalam genggaman ketakutan. Penampakan diri Yesus kepada murid-muridNya itu selain memproklamasikan kemenanganNya atas penguasa Yahudi tetapi juga punya kaitan dengan tugas pengutusan kepada murid-muridNya.
Di tengah ketakutan para muridNya terhadap penguasa Yahudi dalam rumah yang tertutup rapat dan terkunci Yesus tampil memperlihatkan diriNya kepada murid-muridNya. Untuk meyakinkan para muridNya Yesus memperlihatkan tanda bukti penyaliban yaitu tangan yang berlubang paku dan lambungNya yang ditikam.
Yesus hadir ditengah mereka dan menyapa murid-muridNya dengan kata-kata damai sejahtera bagimu sebanyak 2 kali. Dalam situasi ketakutan dan tak berdaya, hilang harapaan, Yesus tampil dengan menguatkan, memulihkan dan dengan harapan baru sehingga para murid Tuhan kembali bergantung dan berpengharapan kepada Yesus, memiliki kembali semangat, bangkit dari kondisi terpuruk yang sempat melanda mereka supaya para muridNya menjadi percaya diri, percaya kepada Tuhan dan siap melayani Tuhan.
Dalam Yohanis 14:27 disana Yesus bersabda :”Damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera kuberikan kepadamu, dan apa yang Ku berikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu”.
Dengan demikian damai sejahtera itu tidak berasal dari luar Yesus. Dialah sumber damai sejahtera itu dan kepada murid-muridNya Yesus menghadirkan damai sejahtera itu kepada mereka dalam situasi ketakutan dan tak berdaya. Yesus melakukan pembaharuan bagi murid-muridNya, pembaharuan itu meliputi perahlihan hidup dari ketakutan, kehilangan harapan, tak berdaya kepada kebangkitan pengharapan baru, semangat baru dalam Yesus untuk fokus melanjutkan pekerjaan Tuhan yang belum selesai. Merekalah pekerja awal sebagai pewarta untuk mewartakan kebenaran Allah.
Selanjutnya penampakan Yesus kepada muridNya tidak sekedar memperlihatkan tubuhNya yaitu tubuh kebangkitan Yesus tetapi disertai dengan tugas pengutusan. Yesus bersabda “sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu”.
Bapa telah memberikan tugas pendamaian manusia kepada Yesus dan sekarang Yesus memberikan tugas menyebarkan pendamaian itu kepada manusia. Pekerjaan itu tidak mudah bagi murid-muridNya, agar mereka sanggup melaksanakan tugas mulia itu Yesus menjanjikan Roh Kudus yang akan menguasai mereka. Hak dan kuasa yang telah diberikan Bapa kepada Yesus itu sekarang diberikan Yesus kepada muridNya, untuk melaksanakan dan melanjutkan pekerjaan itu. Untuk kepentingan itu Yesus menghembusi mereka danberkata :”terimalah Roh Kudus”. Begitu pentingnya panggilan pengutusan sebagai perintah Tuhan maka selain terdapat dalam teks kita ini terdapat juga dalam catatan injil yang lain seperti, Matius 28:16-20, Markus 16:15-18, Lukas 24:44-51 dan Kisa Para Rasul 1:3-11.
Selanjutnya kepada muridNya Yesus bersabda :”Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada”. (Ayat 23).
Ayat 23 ini tidak berbicara bahwa para murid Yesus memiliki kuasa untuk mengampuni dosa manusia, kuasa pengampunan itu hanya dimiliki Yesus. Namun yang dimaksudkan bahwa Tuhan Yesus memperlengkapi para muridNya untuk memberitakan pengampunan bagi orang-orang yang percaya kepada Yesus dan juga menyatakan dosa orang jika orang itu tidak percaya kepada Yesus.
Ini bahagian yang tidak terlepas dari pemberitaan para murid Tuhan sehingga mereka yang percaya menerima anugerah pengampunan dan keselamatan dari Yesus dan yang tak percaya tetap tinggal dalam dosanya yang menuntun kepada kebinasaan.
Aplikasi
Ada satu hal yang saya angkat bahagian penting dari teks kita bahwa Yesus hadir menyampaikan pesan damai sejahtera karena itu pewartaan damai sejahtera menjadi pesan Yesus yang kita hadirkan dalam konteks kita sebagai pewarta atau sebagai tugas panggilan para abdi (murid) Tuhan dan tugas panggilan gereja dalam arti persekutuan orang percaya hidup dalam damai sejahtera yang menghadirkan bagi kita hidup yang penuh pengharapan.
Penampakan Tuhan kepada murid-muridNya menghadirkan damai dan memberdayakan para muridNya dari tidak berdaya, hilang harapan, takut dan seterusnya, kepada kemampuan untuk bangkit dari tidak dapat berbuat apa-apa menjadi saksi Tuhan untuk melayani Tuhan.
Tuhan melipat gandakan daya penyertaanNya dalam Roh Kudus sebagai pemberita yang mewartakan injil kabar baik yang membawa pembaharuan iman, pertobatan dan keselamatan.
Dengan thema “Penampakan Yesus sebagai momen pemberdayaan” Yesus hadir menyapa kita dengan damaai sejahtera dengan semangat kebangkitan Yesus dan penampakan Tuhan Yesus kepada kita, dalam tuntunan Roh Kudus memberdayakan kita sebagai utusan Tuhan dalam konteks pewartaan kita berhadapan dengan berbagai masalah sosial yang ada (kekerasan, ketakutan, ketidakadilan, daan seterusnya) dan memperlengkapi jemaat kita untuk menghadapi berbagai gejolak masa-masalah sosial kemanusian, soal pertumbuhan dan keteladanan iman untuk menghadapi ajaran yang berkembang disekitar kita, kekerasan merajalelah, dunia kita tidak lagi ramah sepertinya damai itu sirna. Pesan damai itu penting dalam tugas pengutusan dan panggilan pelayanan bagi Tuhan? saya kira ini yang kita diskusikan dan saling memperkaya untuk tugas panggilan dan pengutusan kita ditengah dunia ini saat sekarang.
Daftar Pustaka
- Alikitab : LAI
- Tafsiran Injil Yohanes, J. Wesly Brill, Yayasan Kalam Hidup
- Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Gandum Mas
- Tafsiran Alkitab Masa Kini 3, BPK Gunung Mulia